Minggu, 27 Desember 2015

Contoh-Contoh Pantun



Contoh Pantun Nasihat


sungguh elok emas permata
lagi elok intan baiduri
sungguh elok budi bahasa
jika dihias akhlaq terpuji

hati-hati menyeberang
jangan sampai titian patah
hati-hati di rantau orang
jangan sampai berbuat salah
bunga mawar bunga melati
jika dicium harum baunya
banyak cara sembuhkan hati
baca Al-Qur'an pahami maknanya
jalan-jalan ke Itali
singgah dulu di Kendari
hidup cuma satu kali
buatlah supaya lebih berarti

pinang muda dibelah dua
anak burung mati diranggah
mumpung masih bernyawa tuan dan nyonya
jangan jemu untuk selalu bersedekah
anak ayam turun lima
mati dua tinggal tiga
jika nyawa sudah tiada
hartapun takkan dibawa

tumbuh merata pohon tebu
pergi ke pasar membeli daging
banyak harta miskin ilmu
bagai rumah tidak berdinding

Apa tanda Pinang berbuah
Banyak burung menyeri mayangnya
Apalah tanda orang bertuah
Bijak menghitung hari didepannya
Berbuah kayu ditengah padang
Daunnya rimbun tempat berteduh
Bertuah Melayu berkasih-sayang
Hidup rukun, sengketa menjauh

Apalah tanda batang Pandan
Daunnya panjang duri berduri
Apalah tanda orang budiman
Dadanya lapang, tahukan diri

Apalah tanda batang Nipah
Tumbuh di pantai, banyak pelepah
Apalah tanda orang bertuah
Elok perangai, hati pun rendah

Apalah tanda kerang berisi
Bila direbus kulitnya merekah
Apalah tanda orang berbudi
Bila bergaul suka merendah

Orang Bintan memetik nangka
Rasanya manis sedap dimakan
Orang beriman berbaik sangka
Mukanya manis, lakunya sopan

Pulau Bintan di Selat Melaka
Dekatlah dengan Pulau Penyengat
Kalau iman melekat didada
Berat dan ringan tidak mengumpat

Pulau Bintan di Selat Melaka
Tempat berkampung anak Melayu
Kalau iman melekat didada
Tak kan canggung kehilir- kehulu

Pulau Bintan di Selat Melaka
Tempat berhimpun perahu nelayan
Kalau iman melekat didada
Sifat penyantun, laku pun sopan


PEMILU KADA SERENTAK 2015

Nama : Muhammad Syahid                                                               tgl 09/12/2015 NIM   : N1A414 041

“Kinerja KPU Yang Kurang Efektif Menimbulkan Konflik” 



            Pemilu kada di tahun ini sangat memprihatimkan, dalam hal ini pemilihan bupati, di kab./kecamatan, yang di laksanakan tepatnya pada tanggal 9 Desember 2015, yang kalau kita lihat model pelaksanaannya itu dilakukan secara serentak, se-indonesia. namun melihat cara itu ternyata masih banyak kekurangan yang terdapat, utamanya kinerja para KPU yang ada pada daerah masing-masing. 
        Apa yang kita lihat di lapangan itu sangat jauh dari harapan para masyarakat, yang sudah sangat mati-matian menggunakan hak pilihnya. Demi untuk memajukan Negara Indonesia, utamanya perkembangan di daerahnya masing-masing, dalam hal ini perkembangan dalam bidang infrastruktur di daerah. 
            Nah pertanyaan yang paling mendasar bagaimana para calon pemimpin ini akan memimpin dengan baik, jikalau dari pihak yang menentukan terpilih tidaknya para calon pemimpin ini sudah sangat banyak masalah-masalah yang menurut penulis itu sangat sulit untuk di atasi, dan penyelesaian yang membutuhkan waktu yang sangat bertele-tele/sangat lama. 
          Apa yang telah di prioritaskan KPU sebelumnya, itu belum tercapai. Karena mengapa?, semua itu disebabkan karena kinerja KPU itu sendiri yang sangat kurang efektif, di mulai dari persiapannya untuk mengikuti pemilu kada serentak disetiap daerahnya sudah sangat banyak kekurangan-kekurangan yang belum sempat terpenuhi. Misalnya kita bisa lihat di banyak tempat diantaranya media social, televise, Koran, dan bahkan dapat kita lihat secara langsung di daerah kita masing-masing. 
             Ketika kita melihat di Koran ataupun televisi, ternyata setelah pemilu usai di lakukan, bukan berarti pemilu itu sudah berakhir dan siap menuju masa kepemimpinan kedepannya tetapi ternyata sangat banyak berita-berita yang berhubungan tentang pemilu kada, dan yang di bahas tak lain hanya persoalan suara yang lebih, suara yang kuarang, suara yang paling tinggi dan lain sebagainya. Inilah yang menyebabkan sehingga penulis sampai mengatakan bahwa kinerja KPU yang kurang efektif, seharusnya setelah pemilu kada di lakukan, maka harus ada orang-orang dari pihak KPU itu sendiri dari masing-masig daerah, yang langsung mengambil alih langkah selanjutnya dan berusaha supaya dalam pengurusan itu cepat, dan tidak lagi membutuhkan waktu yang lama, sehingga tidak ada lagi kesalah pahaman, baik itu dari pihak calon, amupun dari pihak KPU itu sendiri. 
            Belum lagi ketika kita kembali melihat ke daerah kita masing-masing, ternyata pemilu kada pada tahun ini, yang di adakan secara serentak,memicu sangat banyak permasalahan, salah satunya di sebuah daerah tepatnya di Konawe Utara, banyak kabar yang beredar bahwa ternyata di daerah tersebut ada kasus yang menyebabkan kedua kubu atau kedua calon dan tim suksesnya sampai rela Saling bunuh-membunuh dengan menggunakan parang, hanya karena perbedaan beberapa suara. Yang mana belum jelas apa itu jumlah suara yang sudah sah atau belum dari KPU. 
          Melihat seperti apa yang telah dijelaskan di atas oleh penulis maka tidaklah salah jika penulis sampai mengatakan bahwa kinerja KPU di pemilu kada tahun 2015 ini sangat kurang efektif, di sebabkan karena seperti apa yang telah di jelaskan pada paragraph sebelunya, kalau kita lihat semua itu dapat terjadi di karenakan ada beberapa faktor, pertama adalah karena kurangnya bentuk sosialisasi dari pihak KPU,kepada masyarakat, menjelang pemilu. yang membahas tentang metode ataupun sistematika dalam pemilu kada tepatnya di tahun 2015 ini. 
        Selain dari faktor di atas, faktor yang kedua adalah kurang jelasnya informasi yang di keluarkan KPU kepada masyrakat, dalam hal ini sebelum informasi dari KPU di keluarkan, ternyata banyak informasi-informasi yang muncul dan tidak jelas sumbernya, sehingga para tim sukses dari para calon terkadang muncul kesalah pahaman. Inilah yang perlu selalu di perhatikan pada saat pemilu kada berlangsung utamanya dari pihak KPU pada tiap-tiap daerah, sehingga kinerja KPU dapat efektif dan terkendali serta berjalan baik dan aman.  
              Apa yang bisa kita ambil sebagai bahan pelajaran pada pemilu kali ini, di antaranya adalah supaya kedepannya kita lebih siap lagi, jauh sebelum hari di laksanakannya pemilu. maka kita harus pro aktif dalam kegiatan mempersiapkan diri menghadapi pemilu kada. Utamanya dari pihak yang berwenang yaitu dari pihak KPU pada masing-masing daerah.
            Yang kedua adalah di harapkan dari pihak KPU dan pihak keamanan agar mampu menjaga dan menangani permasalah-permasalahan yang munkin akan terjadi, baik dari para calon,tim sukses, serta dari piahak KPU itu sendiri. 




Minggu, 01 November 2015

Tugas Mata Kuliah Penulisan Kolom Artikel (Menulis)

Nama   : Muhammad Syahid
Nim     : N1A414041

Mata Kuliah
Penulisan Kolom Artikel
TWO & TWO
            Merupakan sebuah judul Filem yang berdurasi pendek yakni 06 menit 51 detik. Jum’at 30 Oktober 2015, saya menyaksikan langsung pemutaran Filem tersebut, yang bertempat di Universitas Halu Oleo tepatnya di Perpustakaan umum Universitas Halu Oleo. Saya bersama teman kelompok saya, pada mata kuliah Penulisan Kolom Artikel yang berjumlah sepuluh (10) orang menyaksikan berjalannya filem tersebut dari awal hingga akhir filem itu.Pada penulisan saya kali ini saya akan menjelaskan tentang nialai apa yang terdapat pada Filem yang berjudul TWO & TWO tersebut, sebagai tahap awal penulisan saya. Mari ikuti selanjutnya.
Seperti yang saya jelaskan tadi di atas bahwa judul Filem yang berdurasi pendek ini yakni berjudul TWO &TWO.secara kasat mata dari judul yang terlihat munkin pembaca sudah bisa mengira-ngira bahwa pasti filem ini kurang baik, atau kata anak muda sekarang bahwa filem yang begitu adalah filem yang nilai menghiburnya kurang, namun perlu saya jelaskan bahwa filem-filem yang bedurasi pendek itu lebih cepat di pahami maksud dan makna yang terkandung di dalamnya. Saya sedikit bercerita bahwa pada awalnya saya sendiri yang tidak suka dengan filem-filem yang berdurasi pendek, di karenakan filem-filem yang begitu dapat membuat rasa penasaran seseorang sangat besar terhadap filem tersebut.
Filem yang berjudul two & two  ini adalah filem yang bercerita di lingkup pendidikan atau sekolahan, nah ketika seseorang ingin menuliskan tentang apa yang terdapat pada filem ini maka yang terlebih dahulu ia lakukan adalah melihatnya atau menontonnya dahulu. Seperti halnya saya, yang mana ingin bercerita tentang apa yang terdapat pada filem ini. Menurut saya setelah saya melakukan beberapa hal tentang filem ini di antaranya : Melihat secara langsung filemnya, Menyimak, dan Mendengar, setelah yang ketiga itu barulah muncul kata menulis. Nah dari hasil yang saya dapatkan saya mempunyai tiga objek pembahasan pada filem kali ini.
a.       Siswa kelas biasa
b.      Guru siswa
c.       Siswa kelas atas
Pertama siswa kelas biasa, mengapa saya katakan siswa kelas biasa di karenakan dalam filem tersebut siswa tersebut adalah siswa yang sehari-harinya hanya melakukan kegiatan sebagaiman layaknya anak sekolahan lainnya.
Kedua Guru siswa, guru siswa inilah yang menjadi sorotan pertama seseorang ketika menonton filem two & two tersebut, di karenakan guru tersebut memiliki suatu pemahaman yang sangat berbeda. Bisa di katakana lain daripada yang lain.
Ketiga Siswa kelas atas, siswa kelas atas ini adalah siswa yang terdiri atas tiga orang yang di mana dia merupakan siswa yang berpihak pada guru siswa tersebut
            “Berikut cerita singkat mengenai filem tersebut”
Pagi itu, para siswa berada di  ruangan sekolah atau biasa di sebut kelas
Sambil menunggu sang guru datang, para siswa itu bercanda, Antara satu sama lain
Selang waktu berlalu
Sang guru pun datang lalu secara tiba-tiba ia masuk ke dalam kelas
Para siswa pun langsung berdiri secara serentak
Sebagai rasa hormat pada guru tersebut
Ketika para siswa ingin duduk kembali
Sang guru mengankat tangannya pertada larangan untuk duduk
Menit pun berlalu
Terdengan dari sudut kelas
Yang merupakan sebuah pengarahan yang tentunya di tujukan pada para siswa
Itupun berlalu, sang guru melihat jam tangannya.
Setelah itu ia mengambil satu buah kapur tulis
Lalu melangkah tepat di hadapan papan tulis
Sang gurupun menuliskan angka 2 + 2 = 5
Apa yang terjadi ?, para siswa kaget lalu terjadi sedikit keributan di dalam kelas
Sang gurupun sentak berteriak, lalu mengatakan diam.
Sang guru mengatakan dengan suara lantang  dua tambah dua sama dengan lima
Sang guru mengulang kata-katanya  bahwa dua tambah dua sama dengan?
Para siswa pun menjawab  lima.
Tak di sangka di antara para siswa ada yang menyangga pendapat sang guru tersebut
Ia mengatakan kepada sang guru bahwa 2 + 2= 4
Sang gurupun marah, lalu sang guru tiba-tiba keluar dari kelas
Tak lama kemudian
Gurupun datang dengan membawa tiga siswa
Guru balik bertanya kepada ketiga siswa yang di bawannya di depan para siswa yang di ajarnya tadi
Sang guru bertanya 2 + 2 berapa ke tiga siswa pun menjawab lima
Maka siswa tadi yang mengatakan 2 + 2 =4 di panggil kedepan oleh sang  guru
Siswa tersebut disuru untuk menuliskan di papan tulis 2 + 2 =5
Siswa ini pun berbalik kepada ke tiga siswa yang di bawah sang guru itu
Sontak ketiga-tiganya  siswa inipun menodongkan senjata kepada siswa yang mengatakan
 2 + 2 = 4
Maka siswa ini berbalik lagi lalu memutuskan untuk menulis di papan tersebut bahwa 2 + 2= 4
Ia pun kembali berbalik pada ke tiga siswa tadi,
namun takdir berkata lain siswa itu pun di tembak mati
Demi mempertahankan angka 4.
Akhir cerita ternyata ada pula salah satu dari teman siswa yang di tembak itu,
 menuliskan di bukunya angka
Yang pada awalnya di tulis 2 + 2=5 ia kembali merubah dengan tulisan 2 + 2=4
Itulah akhir cerita dari filem tersebut.
            Apa makna yang dapat kita ambil dari cerita tadi di atas, yaitu bahwa ketika kita mempunyai pendapat, konsep, ataupun teori dan itu kita merasa bahwa itu adalah yang benar, maka apapun kita harus perjuangkan walau itu menyangkut tentang nyawa kita sendiri. Seperti yang di lakukan sang siswa tadi dalam cerita tersebut banyak mengandung makna. Yang mana tentunya di tujukan pada manusia itu sendiri.

Sabtu, 31 Oktober 2015

materi sastra lisan



Pengertian dan Perbedaan: Sastra Lisan dan Sastra Tulis

  1. Pengertian sastra lisan?
  • Sastra lisan (Udin, 1996:1) adalah seperangkat pertunjukan penuturan lisan yang melibatkan penutur dan kalayak (audien) menurut tata cara dan tradisi pertunjukannya.
  • Sastra lisan (Nisya, http://hairun-nisya.blogspot.com) adalah karya sastra yang beredar di masyarakat atau diwariskan secara turun-memurun dalam bentuk lisan.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sastra lisan merupakan bentuk karya sastra berupa penuturan yang lahir dan mentradisi di suatu masyarakat.
Contoh: Tembang Macapat, Legenda Reog Ponorogo, Dongeng Sangkuriang.
  1. Pengertian sastra tulis?
  • Sastra tulis (Sulastin Sutrisno, 1985) adalah sastra yang menggunakan media tulisan atau literal.
  • Sastra tulis (KBBI, 2004) adalah sastra yang timbul setelah manusia mengenal tulisan.
Berdasarkan dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sastra tulis merupakan bentuk karya sastra berupa tulisan yang ditulis leluhur pada prasasti, batu dinding gua, batu candi, kertas, atau buku.
Contoh: Ukiran gambar atau simbol-simbol yang terdapat pada dinding candi Borobudur, Prambanan. Puisi, cerpen, novel yang ditulis pengarang dan dibukukan.

  1. Apa perbedaan sastra lisan dengan sastra tulis?
  • Perbedaan bentuk penyampaian. Sastra lisan berupa penuturan dari mulut ke mulut dan isinya dapat diketahui melalui tuturan. Sedangkan sastra tulis berupa tulisan yang dapat dilihat secara kasat mata bentuk isinya.
  • Perbedaan versi cerita. Sastra lisan memiliki banyak versi cerita sesuai siapa yang menuturkannya, sedangkan sastra tulis hanya memiliki satu versi tunggal. Ketika karya sastra tulis ditunjukkan kepada orang lain akan mengetahui langsung bentuk, format, dan cerita yang sama.
  • Sastra lisan sulit untuk diketahui siapa penutur aslinya atau asal usul pengarang pertamanya, karena berupa tuturan yang sewaktu-waktu pada proses penuturan mudah terjadi pergeseran nama atau mudah dihasut. Sedangkan sastra tulis mudah diketahui siapa penulis atau asal usul pengarang aslinya, karena nama pengarang dapat dibuktikan secara kasat mata pada media yang digunakan menulis.

  1. Apa relasi sastra lisan dengan sastra tulis?
Antara sastra lisan dengan sastra tulis memiliki hubungan timbal balik selayaknya sisi mata uang yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Sastra lisan merupakan cikal bakal adanya sastra tulis. Sebagaimana menurut A. Theew (1983), bahwa dari segi sejarah maupun tipologi adalah tidak baik jika dilakukan pemisahan antara sastra lisan dan sastra tulis. Keduanya harus dipandang sebagai kesatuan dan keseluruhan sehingga tidak boleh lebih mengutamakan satu dari pada yang lain. Sebaliknya, dua jenis karya sastra ini seyogyanya saling mendukung dan melengkapi untuk lebih memperkaya khazanah kesusastraan bangsa. 




animasi blog 


















TERIMAKSI TELAH MEMBACA BLOG INI