Mata Kuliah Sastra
lisan
Tugas syahid
So’al
1.
Apa itu karya
sastra..?
2.
Apa itu sastra
lisan..?
Jawab : No. I
1.
Karya Sastra
Menurut
sumardjo dan sumaini salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa. Maksudnya
adalah, lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat di nikmati oleh pembaca
.untuk dapat menikmati suatu karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik di
perlukan pengetahuan tentang sastra. Tampa pengetahuan yang cukup, penikmatan akan sebuah karya
sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang
tepat. Sebelumnya patutlah semua orang tahu apa yang di maksud dengan karya
sastra. Karya sastra bukanlah ilmu. Karya sastra adalah seni, dimana banayak
unsur kemanusiaan yang masuk di dalamnya, khususnya perasaan, sehingga sulit di
terapkan untuk metode ke ilmuan. Perasaan semangat, kepercayaan, keyakinan
sebagai unsur karya sastra sulit di buat
batasasnnya.
Karya
sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang
dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa dan lukisan dalam bentuk tulisan.
Jakop sumardjo dalam bukunya yang berjudul “Apresiasi kesusastraan “ mengatakan
bahwa karya sastra adalah sebuah usaha merekam isi jiwa sastrawannya rekaman
ini menggunakan alat bahasa yang akan di sampaikan kepada orang lain.
Pada
dasrnya,karya sastra bermamfaat bagi kehidupan, karena karya sastra dapat member
kesadaran kepada pembaca tentang kebenaran hidup walaupun di lukiskan dalam bentuk
fiksi. Karya sastra dapat memberikan kegembiraan dan kepuasan batin. Hiburan
ini adalah jenis hiburan intelektual dan spiritual. Karya sastra juga dapat di
jadikan sebagai pengalaman untuk
berkarya karena siapapun bisa menuangkan isi hati dan pikiran dalam sebuah
tulisan yang bernilai seni.
Sedangkan Karya satsra
menurut pandangan saya merupakan hasil pemikiran seseorang yang dimana
mengandung nilai-nilai seni dan kemudian di tuangkan dalam bentuk karya tulis,
kemudian dengan karya sastra orang-orang yang kesehariannya bekerja di dunia
penulisan atau jurnalis mampu memberikan hal-hal baru yang sifatnya menghibur
kepada semua orang.
Namun
perlu kita ketahui bahwa karya sastra mempunyai beberapa bagian yakni terdiri
atas dua jenis yaitu:
1.
Karya satsra imajinatif
dan
2.
Karya sastra
nonimajinatif
Keduanya mempunyai ciri masing-masing
yang pertama ciri karya sastra
imajinatif adalah karya sastra tersebut lebih menonjolkan / lebih
memperlihatkan sifat khayali, bahasa yang di pakai bahasa yang konotatif, dan memenuhi syarat-syarat dalam
dunia seni. Sedangkan ciri karya nonimajinatif adalah karya sastra tersebut
lebih banyak unsur faktualnya daripada khayalannya, juga cenderung memakai
bahasa yang denotative, tetapi juga tetap memenuhi syarat-syarat estetika seni.
Jenis
karya sastra imajinatif yaitu: Puisi, Fiksi atau prosa, naratif, novel, roman,
cerita pendek, drama, sedangkan jenis karya sastra nonimajinatif yaitu: Essai,
kritik, biografi, autobiografi, sejarah, memoir, catatan harian, dan juuga
surat-surat.
Jawab : No.
II
2.
Sastra Lisan
Sastra
lisan merupakan bagian dari tradisi yang berkembang di tengah-tengah rakyat
jelata yang menggunakan bahasa sebagai media utama sastra lisan ini lebih dulu
muncul dan berkembang di masyarkat daripada sastra tulisan. Dalam kehidupan
sehari-hari, jenis sastra ini biasanya di tuturkan oleh seorang ibu kepada
anaknya, seorang tukang cerita pada para pendengarnya, guru pada muridnya,
ataupun antar sesama anggota masyarakat. Untuk menjaga kelangsungan sastra
lisan ini. Warga masyarakat mewariskannya serta turun temurun dari generasi.
Sastra lisan sering juga disebut sebagai sastra rakyat karena muncul dan
berkembang di tengah kehidupan rakyat biasa.
Sastra
lisan ini di tuturkan, di dengarkan, dan di hayati secara bersama-sama pada
peristiwa tertentu , dengan maksud dan tujuan tertentu pula.
Peristiwa-peristiwa tersebut antara lain berkaitan dengan upacara perkawinan ,
upacara menanam, dan menuai padi, kelahiran bai dan upacara yang bertujuan
magis. Sastra lisan sngat di gemari oleh warga masyarakat. Suasana kebersamaan
yang di hasilkan dari sastra lisan berdampak positif pada menguatnya ikatan
batin di antara anggota masyarakat.
Dalam
konteks ini, bisa dil ihat bahwa sastra lisan juga memiliki fingsi sosial, di
samping fungsi individual dengan demikian, bisa dikatakan memudarnya tradisi
sastra lisan di masyarakat merupakan salah satu indikasi telah memudarnya
ikatan sosial di antara mereka dan sebaliknya.
Sedangkan sastra lisan menurut saya pribadi berdasarkan hasil
referensi yang saya dapatkan bahwa sastra lisan adalah kesusastraan yang mencakup ekspresi kesusastraan warga
untuk suatu kebudayaan yang di sebarkan dan di turun temurunkan secara lisan (
dari mulut kemulut ). Pada dasarnya sastra lisan dalam bahasa indoonesia berasal
dari bahsa inggeris oral literature. ada pula yang mengatakan berasal dari
bahasa belanda Arale letterkuade. Kedua pendapat mengenai sastra lisan di atas dapat di benarkan. Akan tetapi, yang
menjadi persoalan adalah istilah itu dalam dirinya sendiri mengandung kontra
diksi. Oleh sebab itu, kita harus dapat mengerti dan memahami apa pengertian
sasrta lisan dan pembagian-pembagiannya maupun asal usulnya.
Namun
perlu di ketahui bahwa secara historis , jumlah karya sastra yang bersifat
lisan lebih banyak di banding dengan sastra tulis. Di antara jenis sastra lisan
tersebut adalah:
1.
Pantun
2.
Peribahasa
3.
Nyanyian panjang
4.
Dodoi
5.
Koba dll.
Gurindam, dongeng, legenda, dan syair pada awalnya
juga merupakan bagian dari tradisi lisan. Namun, perkembangannya mengalami
perubahan ketika jenis sastra ini menjadi bagian dari kehidupan di
istana-istana melayu yang telah terbiasa dengan tradisi tulis. Sehingga
gurindam, dongeng, legenda dan syair berkembang menjadi bagian dari tradisi
tulis dan perlu juga kita ketahui bahwa ini adalah bagian dari wujud interaksi
positif antara sastra lisan dan sastra tulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar