Jumat, 30 Oktober 2015

Makalah Seni Kriya

animasi blog


Makalah 

                           Seni Kriya
 

 

FAKULTAS ILMU BUDAYA
 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015




BAB 1 PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan

BAB2 PEMBAHASAN
A. Pengertian seni kriya
B. Jenis-jenis seni kriya
C. Fungsi dan tujuan seni kriya
D. Contoh seni kriya
E. Unsur seni kriya

BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA






BAB I

PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah

Karya seni kriya dalam kehidupan umat manusia merupakan salah satu sarana pemenuhan kebutuhan hidup. Karya seni kriya memiliki kekhasan tersendiri karena seni kriya merupakan suatu karya cipta manusia yang didasari rasa estetis sesuai apa yang diinginkan oleh manusia itu sendiri. Lingkungan sangat mempengaruhi dalam penciptaan karya seni kriya, yang paling dominan adalah faktor dari alam. Pengaruh dari alam sekitar tempat tinggal seniman akan memberikan dampak yang signifikan terhadap model dan gaya dari karya yang diciptakan walaupun dengan material yang berada, hal yang diungkapkan oleh Plato mimesis atau daya representasi dari keahlian yang muncul sebagai kesempurnaan karya yang mengacu pada apa yang terdapat di alam sehingga dengan demikian seniman akan mendapatkan rangsangan dari lingkungannya dalam berkarya, baik dari segi ide maupun bentuk yang dihasilkan.
              Allah SWT menciptakan berbagai makhluk hidup di alam. Alam sekitar merupakan salah satu sumber ide yang dapat digunakan oleh seorang kriyawan dalam menciptakan karya seni kriya. Berdasarkan hal tersebut seorang pencipta karya seni harus senantiasa berusaha untuk menemukan bentuk baru dari yang telah dibuat orang lain. Dalam perkembangan zaman, menghasilkan karya seni terbentuk dari aspek bentuk, aspek fungsi dan aspek hias dalam penciptaan karya seni kriya kayu 3 sering ditemukan kendala atau hambatan pada saat penciptaan karya tersebut, yaitu bagaimana menghasilkan karya seni yang sesuai dengan prinsip-prinsip desain dan bagaimana karya yang diciptakan dapat selalu diterima oleh masyarakat.


B.        Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian Seni Kriya ?
b.      Bagaimana Ciri-Ciri Karya Seni Kriya ?
c.       Bagaimana jenis-jenis seni kriya ?
d.      Bagaimana fungsi dan tujuan seni kriya ?
e.       Sebutkan contoh tokoh dalam seni kriya ?

C.        Tujuan
a.       Dapat mengetahui pengertian Seni Kriya
b.      Dapat mengetahui ciri-Ciri Karya Seni Kriya
c.       Dapat mengetahui jenis-jenis seni kriya
d.      Dapat mengetahui fungsi dan tujuan seni kriya
e.       contoh tokoh dalam seni kriya




BAB II
PEMBAHASAN


A.Pengertian Seni Kriya

Bericara tentang seni kriya berarti sesuatu yang erat hubungannya dengan keterampilan tangan, atau kerajinan yang membutuhkan ketelitian untuk setiap detail karya seni yang akan dihasilkan. Pada umumnya sebuah karya yang dihasilkan oleh seni kriya adalah seni pakai. Seni Kriya sendiri di Indonesia sudah sangat tua sekali ada dari zaman dulu, yang mana seni Kriya ini adalah yang akan menjadi cikal bakal lairnya seni rupa di Indonesia. Contoh sederhana dari seni kriya adalah, batik, relief atau ukir, keramik grafis, sulam, anyaman, cinderamata, hiasan dinding, patung, furniture, tenun, wadah, dll. Lalu apa sebenarnya definisi dari Seni Kriya itu sendiri?. Dibawah ini adalah beberapa pengertian dan asal muasal pengertian seni Kriya, silahkan disimak:
         Beberapa definisi dan Pengertian Seni Kriya?
- Kata Kriya sendiri berasal dari bahasa sansakerta yakni "Kr" yang artinya "mengerjakan" yang mana dari kata tersebut kemudian menjadi kata karya, Kriya, kerja. Dalam arti khusus pengertian seni Kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek (Timbul Haryono, 2012).
- Dalam kamus bahasa Indonesia kata "kriya" berarti pekerjaan "kerajinan tangan".
- Sementara dalam bahasa Inggris Kriya berarti "Craft" yang artinya kekuatan atau energi, yang mengandung arrti lain yakni membuat sesuatu atau mengerjakan yang dikaitkan dengan keterampilah atau profesi tertentu
- Seni Kriya disebut juga (Handycraft) yang berarti kerajinan tangan. Yang mana seni kriya ini dapat dikategorikan sebagai seni terapan (applied art) yang meinitikberatkan pada aspek keindahan dan kegunaaanya. Yang berarti seni kriya ini adalah seni untuk memenuhi kebutuhan manusia yang menonjolkan aspek estetika atau keindahan dan juga use atau keugunaanya untuk kebutuhan sehari-hari.
- Seni Kriya adalah handskill atau seni yang dibuat dengan kerajinan tangan dengan memperhatikan aspek fungsional (kegunaan/siap pakai) tetapi tidak meninggalkan aspek keindahan seni itu sendiri.
- Sementara menurut Rasjoyo, mngutarakan seni kriya adalah suatu karya seni dimana penekanan pengerjaanya terletak pada keterampilan tangan yang menghasilkan sebuah bentuk kerajinan siap pakai.

B. CIRI-CIRI KARYA SENI KRIYA
1.      karya seni kriya digunakan sebagai hiasan (dekorasi), jenis karya seni kriya lebih menonjolkan rupa daripada segi fungsi, contoh seni ukir, hiasan dinding atau cinderamata.
2.      karya seni benda terapan, jenis kriya seperti ini lebih mengutamakan fungsi dan siap pakai dan bersifat nyaman, misal senjata,keramik dan furniture.
3.      karya sebagai benda mainan jenis kriya seperti ini memiliki bentuk yang relatif sederhana dan mudah dikerjakan, contoh boneka,kipas kertas dan kapal-kapalan.

D.       JENIS-JENIS SENI KRIYA

1. Kriya Kayu
Kriya kayu adalah suatu bidang seni kriya yang pekerjaannya membuat benda atau memiliki nilai fungsional maupun hiasan yang menggunakan bahan-bahan dasar kayu. Dalam kriya kayu ada istilah dasar yang biasa menjadi pekerjaan untuk tingkat pemula, sebuah permualaan yang harus di kuasai. Karena banyak sekali kerajinan yang terbuat dari kayu,diantaranya seperti wayang golek, furniture, topeng, patung, dan hiasan ukiran-ukiran kayu lainnya.

2. Kriya Tekstil
Istilah kriya tekstil memiliki cakupan yang cukup luas, karena mencakup berbagai jenis kain yang dibuat, entah itu dengan cara ditenun, diikat dan berbagai cara lain yang dikenal saat proses pembuatan kain. Pada umumnya kain dibuat dari  serat dipintal atau di pilin, sehingga dapat menghasilkan benang panjang yang bisa dirajut atau ditenun dan menghasilkan kain yang membentuk barang jadi. Semua terukur, baik itu dari tekstur ketebalan kainnya, jumlah serat, kadar pilihan, rajutan dan variasi dalam tenunan. Di situlah faktor yang mempengaruhi terciptanya kain yang tak terhitung jenis macamnya.
            Keragaman karya seni tekstil bisa dilihat dari teknik, jenis, ragam hias, dan bahan yang       digunakan. Jenis kriya tekstil di nusantara bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu karya tenun dan karya batik.


3.      Kriya Keramik
 Bahan-bahan dasar pembuatan keramik adalah tanah liat. Benda yang di bentuk pun beragam namun, tetap menyesuaikan pada setiap bentuk yang akan di olah, antara lain melalui teknik lempeng, pilin, pijit dan biasa yang kita tahu itu adalah teknik cetak. Bila keramik telah terbentuk, mulai dari proses pengeringan dan dibakar dengan suhu tertentu, biasanya langsung diberi hiasan. Karena keramik, diproduksi sebagai penghias dalam setiap benda yang ada atau benda siap pakai dengan ragam macam bentuk misalnya, pot bunga, vas bunga, guci dan lain sebagainya.  Ada beberapa daerah penghasil keramik yang tersebar luas di Nusantara, yaitu kota Malang, Yogyakarta, Purwokerto dan Cirebon.

4.      Kriya Logam
Kriya logam adalah seni kriya yang khusus mengolah logam menjadi macam benda kerajinan. Cara mengolanyapun tidak begitu sulit (rumit), hanya mengecor logam hingga menjadi panas lalu di cetak melalui cetakan. Contoh umum yang biasa kita ketahui tentang karya logam adalah perak, besi, perunggu, emas, almunium, tembaga, dan kuningan. Begitupun pada produk yang dihasilkan, misalnya perhiasan perak, emas senta tajam, patung dari perunggu, peralatan rumah tangga dan biasanya untuk alat musik gamelan. Bahkan sudah banyak kriya logam yang dibuat dengan berbagai macam veriasi.
Yang perlu kita ketahui, ada dua teknik cara membuat karya dari seni kriya logam, Yaitu teknik bivalve dan teknik a cire perdue. Teknik bivalve atau setangkap, yaitu sebuah cara dengan menggunakan cetakan yang di tangkupkan pada cetakan logam, sehingga setelah dingin, cetakan tersebut bisa di buka dan menghasilkan cetakan sesuai yang kita inginkan.

                        Sedangkan teknik a cire perdue atau cetakan lilin, adalah dengan cara membuat bentuk benda dari lilin sesuai dengan yang kita kehendaki. Jika sudah membuat modelnya, cetakan model lilin tersebut langsung ditutup dengan menggunakan tanah, kemudian dibuatkan lubang dari atas dan di bawahnya. Setelah itu cetakan dibakar, sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah hingga mencair, dan akan keluar melalui lubang bagian bawah. Selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkan pada cairan perunggu. Jika sudah dingin, cetakan tersebut bisa langsung dipecah sehingga keluarlah benda yang diinginkan.

5.      Kriya Kulit
Kriya kulit adalah jenis karya seni yang bahan bakunya dari kulit. Kulit yang digunakan pun bervariasi, mulai dari kulit sapi, kerbau, kambing, ular dan buaya. Namun sebelum dipakai, terlebih dahulu kulit harus mengalami proses pengolahan yang panjang. Mulai dari pemisahan dari daging beserta kulitnya, pembersihannya, pencucian pada cairan tertentu, pewarnaan dengan warna yang diinginkan, perendaman dengan zat kimia tertentu (penyamakan), pengeringan, penghalusan dan perentangan supaya tidak mengkerut. Setelah melalui beberapa tahapan itu, kulisa bisa di langsung dipotong-potong sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Hasil kriya kulit nantinya bisa berupa sepatu, tas, pakaian (jaket), wayang kulit, dompet, tempat HP, ikat pinggang, alat musik rebana dan beberapa jenis olahan benda lainnya. Daerah penghasil kriya kulit santreo yang paling di kenal antara lain Garut, Yogyakarta, dan Bali.

6.      Kriya Batu
Ternyata batu pun memiliki karya seni yang memiliki nila tinggi. Dari teksturnya yang keras dan cenderung kaku untuk dibentuk, ternyata dapat diolah menjadi sebuah seni karya yang indah. Salah satu kerajinannya berasal dari daerah Sukaraja, Sukabumi. Di daerah ini dapat di jumpai berbagai material batu yang sudah di olah menjadi hiasan dekorasi rumah. Ada banyak macam bentuk kerajinan dari batu-batu tersebut, diantaranya batu fosil, jesper, akik dan batu-batu permata lainnya yang dibentuk menjadi hiasan dengan motif flora dan fauna.

D. FUNGSI DAN TUJUAN SENI KRIYA
1. Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun
   unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
3. Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat untuk digunakan sebagai alat permainan.

 
E. CONTOH TOKOH DALAM SENI KRIYA

   a) Patung

     1. Dolorosa Sinaga (lahir di Sibolga, Sumatera Utara; 31 Oktober 1953) seorang pematung Indonesia. Karyanya banyak menampilkan keimanan, krisis, solidaritas, multikulturalisme, dan perjuangan wanita. Karyanya cenderung memperlihatkan emosi tinggi yang khas, kebanyakan berwarna hijau dan memiliki bentuk sederhana. Kebanyakan figur berbentuk wan


BAB III
PENUTUP
                                      

A.Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Seni Kriya memiliki berbagai macam yaitu kriya batik, logam, ukir, anyaman, keramik, dan metal. Seni kriya dapat dibuat dari berbagai unsur- unsur baik itu alam dan hewan.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Sastra Indonesia khususnya dan mahasiswa Universitas Halu Oleo pada umumnya. Dengan membaca makalah ini, kita harus melestarikan seni kriya sebagai generasi muda agar bisa menjadi kreatif dan inovatif.

  










Daftar Pustaka


Ktsp.2006. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan Mata Pelajaran Seni Budaya Untuk         SMP/MTS. Jakarta: Pusbuk.

Ktsp.2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Keterampilan untuk SMP/MTS. Jakarta: Pusbuk.

H. Mayasari, Buyung  Rumingkang. 2009. Intisari Seni Budaya Untuk SMP/MTS. Bandung: Pustaka Setia.
Sachari, Agus.2004. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa ( Desain, Arsitektur, Seni Rupa, dan Kriya ). Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar